Rabu, 20 April 2011

Selamat Jalan Franky S

Satu demi satu daun berguguran, satu demi satu anak bangsa meninggalkan dunia ini menuju keabadian. Seperti halnya hari ini telah berpulang kerahmat Tuhan Yang Maha Esa seorang seniman, pencipta lagu , sekaligus penyanyi yang sangat dihormati oleh rakyat Indonesia khususnya rakyat jelata ,dia adalah Franky Sahilatua.
 
Franky S adalah satu dari sekian banyak seniman yang meninggal sebelum mimpi-mimpi mereka tentang Indonesia tercapai. Mimpi tentang Indonesia maju bekembang, mimpi tentang rakyat yang hidup sejahtera “gemah ripah loh jinawi”, mimpi tentang indonesia yang bebas dari pejabat yang korup, dan masih banyak lagi impian dan harapan tentang Indonesia tercinta ini. Apakah mungkin semua harapan itu hanya ada di dalam mimpi ? Kita imbas kembali , pada tahun 1949 Chairil Anwar  juga telah menghembuskan nafas terakhir,Soe Hok Gie , Gombloh, Pramoedya Anantatoer, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh seniman yang telah meninggal sebelum dapat melihat mimpi-mimpi tentang Indonesia terealisasi.

Mengapa kita begitu kehilangan ketika mendengar berita kepergiannya, padahal mereka bukan presiden, bukan menteri, juga bukan pahlawan kerdekaan. Dan mengapa kita tidak merasa kehilangan ketika ada pejabat MPR ataupun DPR yang meninggal dunia ? Saya hanya memiliki dua pendapat:
1. Karena semua rakyat Indonesia kini sudah pandai, jadi sekarang sudah tau apa kerjaan wakil rakyat digedung DPR sana, liat BF, bikin video porno, dan yang pasti KORUPSI memperkaya diri. Mana mungkin orang akan merasa kehilangan kalau kerjaan mereka kaya gitu. Enggak mungkin kan orang merasa kehilangan kalau dengar berita meninggalnya si maling ayam ?!! Yang mungkin malah senang. Rakyat sudah terlalu bosan dengan janji-janji mereka, bosan di bohongi, bosan di jadikan korban politik, dan yang pasti bosan hidup susah. Jadi jangan menyalahkan rakyat jika mereka tidak lagi menyukai atau bahkan sudah tidak percaya dengan wakil rakyat.
2. Karena seni itu memang melekat di hati semua orang indonesia. Atau kata lainnya bahwa orang-orang  indonesia itu sangat menyukai seni, budaya, sastra sehingga karya-karya mereka yang bertema nasionalisme akan selalu  melekat di hati masyarakat. Seperti lagu gebyar-gebyar karya gombloh, puisi Chairil Anwar, Soe Hok Gie, dan masih banyak lagi. Kesenian di Indonesia sangat memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat, mungkin itu juga alasan Suharto membubarkan organisasi LEKRA. LEKRA adalah kepanjangan dari Lembaga Kebudayaan Rakyat yang dibentuk oleh DN Aidit ktua Partai Komunis Indonesia saat itu. Sesudah terjadinya G30S/PKI semua yang berkaitan dengan komunis dihabisi oleh rezim orde baru, penculikan, pembunuhan masal yang mencapai 1,3 juta nyawa , tidak tekecuali juga orang-orang yang menjadi anggota LEKRA ditangkap dan diadili. Kita tau bahwa Pramoedya Anantatoer juga terlibat dalam organisasi LEKRA, dia dipenjarakan di Irian Jaya, setelah bebas diapun tidak di izinkan menerbitkan buku oleh rezim orde baru . Suharto tau bahwa pengaruh tulisan- tulisan sangat besar di Indonesia. Jadi mungin inilah yang membuat rakyat indonesia merasa kehilangan ketika mereka telah tiada.

Semoga arwah-arwah mereka diterima disisi Tuhan YME, semoga karya-karya mereka dapat menjadi pembakar semangat bagi penerus bangsa untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang sampai saat ini belum tercapai. Salam pembebasan..!!